Cobalah Untuk Lebih Sabar

by - July 18, 2016

Tulisan kali ini adalah tulisan dari sudut pandangku sebagai ibu. Halo ibuk-ibuk yang anaknya susah makan mana suaranya?.

Sebagai ibu, rasanya pasti gemes ngeliat anaknya susah makan. Sudah disiapkan menu spesial, tapi si anak gak mau makan. Malah lebih tertarik bermain ataupun makan kerupuk. Kalo makan kerupuk doang gizinya dari mana nak? Hiks.

"Coba nasinya dikasih kerupuk". Of course i did. Kalo Dek Sam lagi makan emang kadang ditambahin kerupuk biar dia mau makan. But you know anak-anak itu tidak bisa diakali gitu saja. Yang dimakan tetep kerupuknya aja. Nasi dan lauk? Gak selalu mau.

"Coba dimasakin menu kesukaannya". Ini memang trik yang sering manjur. Tapi ya gak selalu juga. Gimana kalau udah dimasakin menu kesukaannya, Dek Sam tetep gak mau makan?. Dan saya juga tipe orang tua yang mengajarkan anak untuk makan apa yang ada di rumah. Jadi apa yang ada disiapkan di meja makan ya itu yang akan kita makan. Bukan berarti ga boleh jajan di luar sih. Cuma saya pengen mengajarkan anak tentang mensyukuri apa yang ada. 

"Coba lebih sabar dan telaten". Pertama kali denger saran ini dari mama saya, saya merasa 'apakah saya selama ini tidak cukup sabar untuk menghadapi anak yang susah makan?'. Apakah ganti menu sarapan 3 kali sampai anak mau makan itu masih kurang sabar?. Apakah menyuapinya sambil ngider ke sana kemari itu masih belum benar?. Agak-agak gimana gitu juga sebenernya dibilang begitu. Tau kan rasanya ketika kita merasa sudah memberikan segalanya tapi ternyata masih dianggap kurang?.

I just don't expect that feeding kids could be this frustrating :D.

Tapi kemudian saya mikir lagi: Gimana kalau memang benar saya yang kurang sabar?. Lalu saya mencoba saran mama saya. Saya melebarkan batas sabar saya ketika menyuapi Dek Sam. Saya mencoba menungguinya makan, sesuap demi sesuap. Sama aja seperti kegiatan makan di hari-hari sebelumnya, cuma kali ini saya lebih sabar.

And guess what, walaupun makannya gak lebih banyak dari biasanya, tapi Dek Sam sepertinya lebih menikmati suasana saat makan. And i guess itulah yang terpenting dari kegiatan menyuapi si kecil. Dia merasa nyaman. Ga masalah kalau dia cuma mau makan sedikit. Mungkin emang dia maunya cuma segitu?. Mungkin emang dia lagi belom mau makan sekarang?. Dan berbagai kemungkinan lainnya yang ternyata solusinya hanya butuh kesabaran dan pengertian ibunya.

Tentu saya juga ingin Dek Sam bisa disiplin soal jadwal makan. Tapi saya rasa bisa diatur pelan-pelan. There, i increase my patience.

Bagi ibu-ibu yang punya anak yang sudah mulai makan, mungkin ibu-ibu sudah sering mendengar persoalan anak yang susah makan beserta solusi lainnya. Jika ibu-ibu merasa memang sudah melakukan berbagai tips dan trik tapi hasilnya masih sama aja, mungkin kita cuma perlu lebih bersabar aja. You're not alone, moms.. *tos dulu lah kita.

Anyway, saya pikir resep coba lebih bersabar ini gak cuma berlaku untuk menghadapi anak yang susah makan, but to EVERY problems we're facing of. Dan pertanyaan ini jadi sering saya tanyakan ke diri sendiri: Sudahkah saya lebih bersabar?.

You May Also Like

0 comments

Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

Cobalah Untuk Lebih Sabar

Tulisan kali ini adalah tulisan dari sudut pandangku sebagai ibu. Halo ibuk-ibuk yang anaknya susah makan mana suaranya?.

Sebagai ibu, rasanya pasti gemes ngeliat anaknya susah makan. Sudah disiapkan menu spesial, tapi si anak gak mau makan. Malah lebih tertarik bermain ataupun makan kerupuk. Kalo makan kerupuk doang gizinya dari mana nak? Hiks.

"Coba nasinya dikasih kerupuk". Of course i did. Kalo Dek Sam lagi makan emang kadang ditambahin kerupuk biar dia mau makan. But you know anak-anak itu tidak bisa diakali gitu saja. Yang dimakan tetep kerupuknya aja. Nasi dan lauk? Gak selalu mau.

"Coba dimasakin menu kesukaannya". Ini memang trik yang sering manjur. Tapi ya gak selalu juga. Gimana kalau udah dimasakin menu kesukaannya, Dek Sam tetep gak mau makan?. Dan saya juga tipe orang tua yang mengajarkan anak untuk makan apa yang ada di rumah. Jadi apa yang ada disiapkan di meja makan ya itu yang akan kita makan. Bukan berarti ga boleh jajan di luar sih. Cuma saya pengen mengajarkan anak tentang mensyukuri apa yang ada. 

"Coba lebih sabar dan telaten". Pertama kali denger saran ini dari mama saya, saya merasa 'apakah saya selama ini tidak cukup sabar untuk menghadapi anak yang susah makan?'. Apakah ganti menu sarapan 3 kali sampai anak mau makan itu masih kurang sabar?. Apakah menyuapinya sambil ngider ke sana kemari itu masih belum benar?. Agak-agak gimana gitu juga sebenernya dibilang begitu. Tau kan rasanya ketika kita merasa sudah memberikan segalanya tapi ternyata masih dianggap kurang?.

I just don't expect that feeding kids could be this frustrating :D.

Tapi kemudian saya mikir lagi: Gimana kalau memang benar saya yang kurang sabar?. Lalu saya mencoba saran mama saya. Saya melebarkan batas sabar saya ketika menyuapi Dek Sam. Saya mencoba menungguinya makan, sesuap demi sesuap. Sama aja seperti kegiatan makan di hari-hari sebelumnya, cuma kali ini saya lebih sabar.

And guess what, walaupun makannya gak lebih banyak dari biasanya, tapi Dek Sam sepertinya lebih menikmati suasana saat makan. And i guess itulah yang terpenting dari kegiatan menyuapi si kecil. Dia merasa nyaman. Ga masalah kalau dia cuma mau makan sedikit. Mungkin emang dia maunya cuma segitu?. Mungkin emang dia lagi belom mau makan sekarang?. Dan berbagai kemungkinan lainnya yang ternyata solusinya hanya butuh kesabaran dan pengertian ibunya.

Tentu saya juga ingin Dek Sam bisa disiplin soal jadwal makan. Tapi saya rasa bisa diatur pelan-pelan. There, i increase my patience.

Bagi ibu-ibu yang punya anak yang sudah mulai makan, mungkin ibu-ibu sudah sering mendengar persoalan anak yang susah makan beserta solusi lainnya. Jika ibu-ibu merasa memang sudah melakukan berbagai tips dan trik tapi hasilnya masih sama aja, mungkin kita cuma perlu lebih bersabar aja. You're not alone, moms.. *tos dulu lah kita.

Anyway, saya pikir resep coba lebih bersabar ini gak cuma berlaku untuk menghadapi anak yang susah makan, but to EVERY problems we're facing of. Dan pertanyaan ini jadi sering saya tanyakan ke diri sendiri: Sudahkah saya lebih bersabar?.

No comments: