Mencurangi Waktu

by - July 24, 2011

Foto: dreamstime.com



Entah kenapa Tuhan menciptakan Waktu. Apa itu Waktu, aku juga belum menemukan definisinya yang pas.

Salah satu definisi waktu di KBBI Offline:

wak·tu 1 n seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

Aku tidak setuju.

Sejak kapan Waktu menaruh perhatian pada apa yang kau lakukan?. Sejak kapan Waktu peduli kalau kau harus mengejar matahari pagi karena cucianmu banyak tapi kau masih asyik meringkuk di balik selimut? Sejak kapan Waktu peduli kalau kau yang seharusnya mengerjakan slide presentasi tapi malah menonton acara musik pagi hanya untuk menertawakan para penonton bayarannya?.

Waktu adalah sesuatu yang paling sombong yang pernah aku tahu. Dia tidak mau menunggu ketika kamu sedang terburu-buru, tidak akan berdetak lebih cepat ketika kamu sedang antre.

Waktu tidak peduli kamu sedang senang atau sedih. Waktu tidak peduli apakah kamu benci hari Senin atau tidak, hari Senin akan tetap berjalan 24 jam seperti biasanya. Waktu tidak peduli apakah kamu lapar atau tidak, jam makan siang akan datang tepat seperti hari-hari kemarin.

Waktu juga tidak peduli pada kamu yang sedang nonton berdua dengan pacarmu. Sekhusyuk apapun kamu memohon sehari lebih 24 jam agar kalian bisa berduaan lebih lama, ia tetap akan memberi pacarmu jam malam sehingga ia harus pulang.

Waktu akan tetap melaju dengan misterinya sendiri. Dan aku iri pada alam mimpi yang punya mekanisme waktunya sendiri. Terlelap sebentar di dunia yang katanya nyata ini tapi ternyata bisa membawaku bertualang kemana saja, bertemu dengan orang-orang yang selama ini hanya sanggup aku bayangkan. Sepertinya di sana jam tanganku mati sehingga Waktu bisa bergerak bebas tidak terikat dengan ukuran waktu yang dibuat manusia.

Bagi pemuja kata-kata "Waktu akan menyembuhkan luka", dengar ini: bukan waktu yang akan menyembuhkan luka. Realistis saja. Ada sel-sel yang terus hidup untuk mengganti luka dengan jaringan baru. Tidak bisa sembuh dalam semalam, memang. Tapi juga bukan berarti Waktu bisa menyembuhkan luka.

Nah, lihatlah. Waktu, mungkin ciptaan Tuhan yang paling egois. Semua butuh Waktu. Tapi Waktu tampaknya tidak butuh apa-apa.

Waktu, mungkin adalah musuh manusia yang paling menyebalkan. Dia cuma bergulir begitu saja seperti biasa, tidak menggigit, tidak mencuri apapun darimu, tapi manusia bisa dibuat pontang-panting karenanya. Yang jelas, manusia akan lebih bodoh juga ia ikut menyalahkan Waktu. Apa yang Waktu perbuat sehingga ia yang disalahkan?.

Menyalahkan uban dan keriput pada Waktu? Yang benar saja.

Berharap bisa kembali ke masa lalu atau mengintip masa depan?. Kau tidak sendiri, teman. Aku pun pernah menginginkannya walaupun tahu itu tidak mungkin (setidaknya untuk saat ini). CERN (Conseil Europeene pour la Recherche Nuclaire), tempat para pemikir Fisika terbaik di dunia memang sedang mengusahakan sebuah mesin waktu bernama LHC (Large Hadron Collider). Tentu aku berharap misi mereka berhasil, walau aku tidak yakin setelah itu kita bisa mempecundangi Waktu sesuka hati.

Waktu, adalah musuh manusia yang paling mematikan. Dan seperti salah satu pepatah lama, jika kau tidak bisa mengalahkan musuhmu, bergabunglah bersama mereka. Ya betul. Bersama Waktu, lakukan apa yang kau mau. Lakukan apa yang kau suka, apa yang menurutmu perlu. Tapi sudah kuingatkan sebelumnya kalau Waktu itu egois, menyebalkan dan mematikan. Kau boleh merasa menang akan Waktu, tapi bukan berarti ia yang kalah.

Benar apa yang ditulis Salman Aristo di blognya kalau sesuatu yang paling jauh itu bukan Timbuktu, bukan bintang berjarak ratusan cahaya, tapi detik yang baru saja lewat.

Ada ruang hampa udara. Adakah ruang hampa Waktu?.

You May Also Like

1 comments

Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

Mencurangi Waktu

Foto: dreamstime.com



Entah kenapa Tuhan menciptakan Waktu. Apa itu Waktu, aku juga belum menemukan definisinya yang pas.

Salah satu definisi waktu di KBBI Offline:

wak·tu 1 n seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

Aku tidak setuju.

Sejak kapan Waktu menaruh perhatian pada apa yang kau lakukan?. Sejak kapan Waktu peduli kalau kau harus mengejar matahari pagi karena cucianmu banyak tapi kau masih asyik meringkuk di balik selimut? Sejak kapan Waktu peduli kalau kau yang seharusnya mengerjakan slide presentasi tapi malah menonton acara musik pagi hanya untuk menertawakan para penonton bayarannya?.

Waktu adalah sesuatu yang paling sombong yang pernah aku tahu. Dia tidak mau menunggu ketika kamu sedang terburu-buru, tidak akan berdetak lebih cepat ketika kamu sedang antre.

Waktu tidak peduli kamu sedang senang atau sedih. Waktu tidak peduli apakah kamu benci hari Senin atau tidak, hari Senin akan tetap berjalan 24 jam seperti biasanya. Waktu tidak peduli apakah kamu lapar atau tidak, jam makan siang akan datang tepat seperti hari-hari kemarin.

Waktu juga tidak peduli pada kamu yang sedang nonton berdua dengan pacarmu. Sekhusyuk apapun kamu memohon sehari lebih 24 jam agar kalian bisa berduaan lebih lama, ia tetap akan memberi pacarmu jam malam sehingga ia harus pulang.

Waktu akan tetap melaju dengan misterinya sendiri. Dan aku iri pada alam mimpi yang punya mekanisme waktunya sendiri. Terlelap sebentar di dunia yang katanya nyata ini tapi ternyata bisa membawaku bertualang kemana saja, bertemu dengan orang-orang yang selama ini hanya sanggup aku bayangkan. Sepertinya di sana jam tanganku mati sehingga Waktu bisa bergerak bebas tidak terikat dengan ukuran waktu yang dibuat manusia.

Bagi pemuja kata-kata "Waktu akan menyembuhkan luka", dengar ini: bukan waktu yang akan menyembuhkan luka. Realistis saja. Ada sel-sel yang terus hidup untuk mengganti luka dengan jaringan baru. Tidak bisa sembuh dalam semalam, memang. Tapi juga bukan berarti Waktu bisa menyembuhkan luka.

Nah, lihatlah. Waktu, mungkin ciptaan Tuhan yang paling egois. Semua butuh Waktu. Tapi Waktu tampaknya tidak butuh apa-apa.

Waktu, mungkin adalah musuh manusia yang paling menyebalkan. Dia cuma bergulir begitu saja seperti biasa, tidak menggigit, tidak mencuri apapun darimu, tapi manusia bisa dibuat pontang-panting karenanya. Yang jelas, manusia akan lebih bodoh juga ia ikut menyalahkan Waktu. Apa yang Waktu perbuat sehingga ia yang disalahkan?.

Menyalahkan uban dan keriput pada Waktu? Yang benar saja.

Berharap bisa kembali ke masa lalu atau mengintip masa depan?. Kau tidak sendiri, teman. Aku pun pernah menginginkannya walaupun tahu itu tidak mungkin (setidaknya untuk saat ini). CERN (Conseil Europeene pour la Recherche Nuclaire), tempat para pemikir Fisika terbaik di dunia memang sedang mengusahakan sebuah mesin waktu bernama LHC (Large Hadron Collider). Tentu aku berharap misi mereka berhasil, walau aku tidak yakin setelah itu kita bisa mempecundangi Waktu sesuka hati.

Waktu, adalah musuh manusia yang paling mematikan. Dan seperti salah satu pepatah lama, jika kau tidak bisa mengalahkan musuhmu, bergabunglah bersama mereka. Ya betul. Bersama Waktu, lakukan apa yang kau mau. Lakukan apa yang kau suka, apa yang menurutmu perlu. Tapi sudah kuingatkan sebelumnya kalau Waktu itu egois, menyebalkan dan mematikan. Kau boleh merasa menang akan Waktu, tapi bukan berarti ia yang kalah.

Benar apa yang ditulis Salman Aristo di blognya kalau sesuatu yang paling jauh itu bukan Timbuktu, bukan bintang berjarak ratusan cahaya, tapi detik yang baru saja lewat.

Ada ruang hampa udara. Adakah ruang hampa Waktu?.

1 comment:

Alifazahraniswanto said...

Mungkin ratih pernah nonton film "back to the future" tentang rasa penasaran yang sama seperti yang kamu alami. ato film berjudul "sound of thunder" seperti yang pernah aku singgung di http://bukanbudianduk.blogspot.com/2010/07/apa-ini-semua-terjadi-secara-kebetulan.html.

Semua terlihat masuk akal dan ilmiah,. Namun sampai saat ini,. tidak pernah ada seekor nyamukpun yang bisa manusia ciptakan..

Seperti kata bijak,begitu adilnya Allah sehingga Ia akan memberi seorang pekerja keras 24 jam sehari, meski ia merasa itu sangat kurang untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Dan waktu yang sama Allah berikan kepada pemalas tukang tidur, meski ia merasa sangat berlebihan dengan waktunya sampai tidak tahu dengan cara apa lagi ia akan menghabiskannya.