senyum udang rebus

by - September 04, 2010

"Dari dulu aku pengen tanya sesuatu sama kamu"
"Apa?"
"Bagaimana rasanya jadi bidadari?"
"Haha, itu kan guyonan lawas, kamu masih percaya aku bidadari?"
"Well, kamu sendiri yang bilang begitu. Aku sih percaya aja"
"Hah? kalau aku bilang aku sebenarnya Ranger Pink, kamu percaya?"
"Percaya."
"Kalau aku bilang aku Putri Athena di Saint Seiya?"
"Percaya. Kan aku jadi Seiya-nya"

Dia tertawa. Wajahnya memerah kalau sedang tertawa, seperti udang rebus. Mungkin, dia adalah udang rebus yang paling cantik.

"Pertanyaanku belum dijawab"
"Yang mana?"
"Bidadari. Gimana rasanya jadi bidadari"
"Rasanya.. emm.. membosankan. Di kayangan nggak ada pria tampan. Adanya di bumi, makanya aku sekarang lagi mampir ke bumi. Oh satu lagi, di kayangan nggak ada sinyal, makanya susah banget mau hubungin kamu"
"Wah ternyata kayangan nggak canggih ya? di sana ada tv nggak? jangan-jangan nonton tvnya masih harus bayar iuran?"
"Haha... emangnya jaman orba?"

Dia tersenyum. Sudah 7 tahun berlalu, tapi senyumnya masih saja menggetarkan.

"Emang kenapa tanya-tanya tentang bidadari? Mau jadi bidadari juga?"
"Gak papa sih, nanya aja"

Dari kejauhan, terdengar sebuah lagu.

"dimana kau selama ini, bidadari yang kucari, mengapa baru sekarang kita dipertemukan......"




.: adiwardhani :.

You May Also Like

0 comments

Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

senyum udang rebus

"Dari dulu aku pengen tanya sesuatu sama kamu"
"Apa?"
"Bagaimana rasanya jadi bidadari?"
"Haha, itu kan guyonan lawas, kamu masih percaya aku bidadari?"
"Well, kamu sendiri yang bilang begitu. Aku sih percaya aja"
"Hah? kalau aku bilang aku sebenarnya Ranger Pink, kamu percaya?"
"Percaya."
"Kalau aku bilang aku Putri Athena di Saint Seiya?"
"Percaya. Kan aku jadi Seiya-nya"

Dia tertawa. Wajahnya memerah kalau sedang tertawa, seperti udang rebus. Mungkin, dia adalah udang rebus yang paling cantik.

"Pertanyaanku belum dijawab"
"Yang mana?"
"Bidadari. Gimana rasanya jadi bidadari"
"Rasanya.. emm.. membosankan. Di kayangan nggak ada pria tampan. Adanya di bumi, makanya aku sekarang lagi mampir ke bumi. Oh satu lagi, di kayangan nggak ada sinyal, makanya susah banget mau hubungin kamu"
"Wah ternyata kayangan nggak canggih ya? di sana ada tv nggak? jangan-jangan nonton tvnya masih harus bayar iuran?"
"Haha... emangnya jaman orba?"

Dia tersenyum. Sudah 7 tahun berlalu, tapi senyumnya masih saja menggetarkan.

"Emang kenapa tanya-tanya tentang bidadari? Mau jadi bidadari juga?"
"Gak papa sih, nanya aja"

Dari kejauhan, terdengar sebuah lagu.

"dimana kau selama ini, bidadari yang kucari, mengapa baru sekarang kita dipertemukan......"




.: adiwardhani :.

No comments: