Vamos Espana, La Furia Roja!!

by - July 13, 2010


gambar diculik dari sini

Alhamdulillahirobbil alamin! akhirnya ada juga jagoan saya yang tembus sampai ke final sekaligus jadi juara. Coba lihat gambar di postingan ini, mungkin itu adalah pertanda kalo Spanyol yang jadi juaranya :p. Selamat buat Spanyol, yang sebelumnya bermain tidak begitu meyakinkan, ternyata bisa juara. Kemenangan ini sekaligus mematahkan mitos kalau tim eropa tidak bisa juara di luar benua eropa. Selamat sekali lagi, del Bosque’s squad!

Sebagai pendukung Spanyol, sudah pasti saya senang Spanyol juara. Walaupun menurut saya Spanyol tidak bermain sebaik di Piala Eropa 2008. Padahal, materi pemainnya hampir sama. Torres yang main bagus di 2008, di Piala Dunia ini malah tampak tenggelam dan bahkan tidak mencetak satu gol pun. Makanya saya cukup ketar-ketir waktu di perempat final Spanyol ketemu Jerman-yang menurut saya tim terbaik di Piala Dunia 2010-. Sejujurnya, waktu Jerman lawan Spanyol, saya menjagokan Jerman sudah siap berbesar hati kalau Spanyol kalah dari Jerman asalkan dua-duanya main bagus. Sebut saya suporter murtad atau suporter labil, tapi kalau melihat Spanyol sebelumnya selalu menang tipis 1-0 atau 2-0, sementara Jerman beberapa kali 'menang besar' 4 gol dan Jerman selalu bermain bagus sejak awal babak penyisihan, saya cuma berharap Spanyol beruntung bisa lolos ke final.

Mungkin Spanyol memang beruntung. Agak di luar dugaan, Jerman tidak bermain sebaik biasanya, strategi mereka gak jalan, dan harus kalah 0-1. Gol tunggal Spanyol datang dari sepak pojok Xavi Hernandez yang disambar Puyol lewat sundulan kepalanya. Bisa dilihat, golnya aja dari bola mati, saking susahnya buat Jerman dan Spanyol untuk bikin gol dari bola-bola hidup sepanjang permainan.

Sampai akhirnya, David Villa dan teman-teman lolos ke final. Kali ini saya nggak mau jadi suporter murtad. Sudah susah payah sampai di final, masa' nggak saya dukung?. Melawan Belanda, Spanyol seperti tidak mau buang-buang waktu. Di awal permainan Ramos hampir mencetak gol dari umpan Xavi Hernandes. Tanda-tanda pertandingan ini bakal keras sudah kelihatan mulai dari tackling Van Bommel kepada Iniesta kemudian tendangan De Jong ke dada Xabi Alonso. Total ada 5 kartu kuning dikeluarkan wasit di babak pertama.

Mendekati akhir babak kedua, Fabregas akhirnya main menggantikan Xabi Alonso. Seperti ingin menunjukkan kepublik kalau seharusnya ia dimainkan sejak awal, Fabregas mulai menciptakan beberapa peluang, tapi sayangnya masih gagal. 2 x 45 menit berakhir tanpa gol.

Di babak perpanjangan waktu Torres masuk menggantikan David Villa. Bagi Villa ini berarti ia kehilangan kesempatan untuk menyamakan rekor dengan Raul Gonzalez sebagai pencetak gol terbanyak, kecuali kalau nanti ada adu penalti. Tapi semoga tidak ada penalti.

Belanda pun terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Heitinga mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran terhadap Iniesta.

Di menit ke 117 umpan dari Fabregas diselesaikan Iniesta dengan melesakkan bola ke gawang Stekelenburg. Skor bertahan 0-1 sampai akhir pertandingan. Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, La Furia Roja berpesta.

Seluruh pemain dan tim manajemen Spanyol berkumpul ke lapangan. Spanyol yang saat bertanding memakai kostum warna biru gelap dari atas sampai bawah, segera memakai kostum merah, agar sesuai dengan julukan yang diberikan pada timnya, La Furia Roja- Sang Merah menyala. Padahal kalau menurut saya kostumnya Spanyol bagusan yang biru dari pada yang merah.

Yang menarik adalah, setelah pertandingan selesai, Fabregas lebih memilih untuk menghampiri Persie-rekan setimnya di klub Arsenal- dan menghiburnya, daripada bergabung bersama timnas Spanyol untuk merayakan kemenangan. What a captain he was.. :)

Total ada 9 kartu kuning dan satu kartu merah untuk Belanda. Entah ini karena tekanan ingin juara atau memang strategi ini yang dipilih oleh Belanda, agak disayangkan Belanda harus bermain sekasar itu.

Terlepas dari pertandingan tadi, saya mau terima kasih ke Belanda karena sudah memulangkan Brazil di perdelapan final kemarin. Kalau diingat-ingat, Belanda yang dari babak penyisihan belum pernah kalah, akhirnya harus kalah dari Spanyol di partai final. Spanyol sang juara, hanya kalah satu kali oleh Swiss-tim yang bahkan tidak lolos ke putaran kedua. Yah.. Jabulani memang bundar dan tidak bisa ditebak.

Piala Dunia baru selesai kemarin tapi saya sudah kangen dengan euforia Piala Dunia. Sudah kangen begadang nungguin bola, sampai kangen nonton Eyes On Africa di Metro TV. Kangen analisa dari Bung Kus, Bung Ropan, kangen liat mereka coret-coret di monitor touch screen memprediksi skor dan strategi. Rasanya momen Piala Dunia ini berjalan terlalu cepat, saya masih ingin melihat mereka lagi di layar tivi.

Piala Dunia berikutnya, kalau Spanyol mau mempertahankan gelar juaranya, sebaiknya mulai menyiapkan pemain-pemain baru dari sekarang. Jerman, bisa jadi calon kuat juara dunia berikutnya. Inggris, masih punya waktu untuk memikirkan pola permainan yang baik, membentuk kerja sama tim dan mencari kiper bagus. Selain itu, saya menunggu permainan ala samurai dari Jepang dan Korea Selatan. Kepada semua tim yang nanti berlaga di Brazil, marilah kita berjuang dan berdoa supaya sang tuan rumah tidak jadi juara lagi. Anybody but Brazil, please..

Yang jelas dengan selesainya bulan suci sepak bola ini, mari kita saling memaafkan lahir dan batin kalau selama Piala Dunia ada banyak ejek-ejekan karena beda tim jagoan. Taruhan yang masih terhutang harap diselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Sebagai gantinya, mari kita sambut bulan suci ramadhan yang akan datang kurang lebih sebulan lagi. Kalo waktu Piala Dunia bisa khusyuk ibadah nonton bola, semoga waktu bulan puasa kita bisa lebih khusyuk ibadah benerannya :D.

wassalam ya bal-balan, marhaban ya ramadhan..

You May Also Like

4 comments

Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

Vamos Espana, La Furia Roja!!


gambar diculik dari sini

Alhamdulillahirobbil alamin! akhirnya ada juga jagoan saya yang tembus sampai ke final sekaligus jadi juara. Coba lihat gambar di postingan ini, mungkin itu adalah pertanda kalo Spanyol yang jadi juaranya :p. Selamat buat Spanyol, yang sebelumnya bermain tidak begitu meyakinkan, ternyata bisa juara. Kemenangan ini sekaligus mematahkan mitos kalau tim eropa tidak bisa juara di luar benua eropa. Selamat sekali lagi, del Bosque’s squad!

Sebagai pendukung Spanyol, sudah pasti saya senang Spanyol juara. Walaupun menurut saya Spanyol tidak bermain sebaik di Piala Eropa 2008. Padahal, materi pemainnya hampir sama. Torres yang main bagus di 2008, di Piala Dunia ini malah tampak tenggelam dan bahkan tidak mencetak satu gol pun. Makanya saya cukup ketar-ketir waktu di perempat final Spanyol ketemu Jerman-yang menurut saya tim terbaik di Piala Dunia 2010-. Sejujurnya, waktu Jerman lawan Spanyol, saya menjagokan Jerman sudah siap berbesar hati kalau Spanyol kalah dari Jerman asalkan dua-duanya main bagus. Sebut saya suporter murtad atau suporter labil, tapi kalau melihat Spanyol sebelumnya selalu menang tipis 1-0 atau 2-0, sementara Jerman beberapa kali 'menang besar' 4 gol dan Jerman selalu bermain bagus sejak awal babak penyisihan, saya cuma berharap Spanyol beruntung bisa lolos ke final.

Mungkin Spanyol memang beruntung. Agak di luar dugaan, Jerman tidak bermain sebaik biasanya, strategi mereka gak jalan, dan harus kalah 0-1. Gol tunggal Spanyol datang dari sepak pojok Xavi Hernandez yang disambar Puyol lewat sundulan kepalanya. Bisa dilihat, golnya aja dari bola mati, saking susahnya buat Jerman dan Spanyol untuk bikin gol dari bola-bola hidup sepanjang permainan.

Sampai akhirnya, David Villa dan teman-teman lolos ke final. Kali ini saya nggak mau jadi suporter murtad. Sudah susah payah sampai di final, masa' nggak saya dukung?. Melawan Belanda, Spanyol seperti tidak mau buang-buang waktu. Di awal permainan Ramos hampir mencetak gol dari umpan Xavi Hernandes. Tanda-tanda pertandingan ini bakal keras sudah kelihatan mulai dari tackling Van Bommel kepada Iniesta kemudian tendangan De Jong ke dada Xabi Alonso. Total ada 5 kartu kuning dikeluarkan wasit di babak pertama.

Mendekati akhir babak kedua, Fabregas akhirnya main menggantikan Xabi Alonso. Seperti ingin menunjukkan kepublik kalau seharusnya ia dimainkan sejak awal, Fabregas mulai menciptakan beberapa peluang, tapi sayangnya masih gagal. 2 x 45 menit berakhir tanpa gol.

Di babak perpanjangan waktu Torres masuk menggantikan David Villa. Bagi Villa ini berarti ia kehilangan kesempatan untuk menyamakan rekor dengan Raul Gonzalez sebagai pencetak gol terbanyak, kecuali kalau nanti ada adu penalti. Tapi semoga tidak ada penalti.

Belanda pun terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Heitinga mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran terhadap Iniesta.

Di menit ke 117 umpan dari Fabregas diselesaikan Iniesta dengan melesakkan bola ke gawang Stekelenburg. Skor bertahan 0-1 sampai akhir pertandingan. Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, La Furia Roja berpesta.

Seluruh pemain dan tim manajemen Spanyol berkumpul ke lapangan. Spanyol yang saat bertanding memakai kostum warna biru gelap dari atas sampai bawah, segera memakai kostum merah, agar sesuai dengan julukan yang diberikan pada timnya, La Furia Roja- Sang Merah menyala. Padahal kalau menurut saya kostumnya Spanyol bagusan yang biru dari pada yang merah.

Yang menarik adalah, setelah pertandingan selesai, Fabregas lebih memilih untuk menghampiri Persie-rekan setimnya di klub Arsenal- dan menghiburnya, daripada bergabung bersama timnas Spanyol untuk merayakan kemenangan. What a captain he was.. :)

Total ada 9 kartu kuning dan satu kartu merah untuk Belanda. Entah ini karena tekanan ingin juara atau memang strategi ini yang dipilih oleh Belanda, agak disayangkan Belanda harus bermain sekasar itu.

Terlepas dari pertandingan tadi, saya mau terima kasih ke Belanda karena sudah memulangkan Brazil di perdelapan final kemarin. Kalau diingat-ingat, Belanda yang dari babak penyisihan belum pernah kalah, akhirnya harus kalah dari Spanyol di partai final. Spanyol sang juara, hanya kalah satu kali oleh Swiss-tim yang bahkan tidak lolos ke putaran kedua. Yah.. Jabulani memang bundar dan tidak bisa ditebak.

Piala Dunia baru selesai kemarin tapi saya sudah kangen dengan euforia Piala Dunia. Sudah kangen begadang nungguin bola, sampai kangen nonton Eyes On Africa di Metro TV. Kangen analisa dari Bung Kus, Bung Ropan, kangen liat mereka coret-coret di monitor touch screen memprediksi skor dan strategi. Rasanya momen Piala Dunia ini berjalan terlalu cepat, saya masih ingin melihat mereka lagi di layar tivi.

Piala Dunia berikutnya, kalau Spanyol mau mempertahankan gelar juaranya, sebaiknya mulai menyiapkan pemain-pemain baru dari sekarang. Jerman, bisa jadi calon kuat juara dunia berikutnya. Inggris, masih punya waktu untuk memikirkan pola permainan yang baik, membentuk kerja sama tim dan mencari kiper bagus. Selain itu, saya menunggu permainan ala samurai dari Jepang dan Korea Selatan. Kepada semua tim yang nanti berlaga di Brazil, marilah kita berjuang dan berdoa supaya sang tuan rumah tidak jadi juara lagi. Anybody but Brazil, please..

Yang jelas dengan selesainya bulan suci sepak bola ini, mari kita saling memaafkan lahir dan batin kalau selama Piala Dunia ada banyak ejek-ejekan karena beda tim jagoan. Taruhan yang masih terhutang harap diselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Sebagai gantinya, mari kita sambut bulan suci ramadhan yang akan datang kurang lebih sebulan lagi. Kalo waktu Piala Dunia bisa khusyuk ibadah nonton bola, semoga waktu bulan puasa kita bisa lebih khusyuk ibadah benerannya :D.

wassalam ya bal-balan, marhaban ya ramadhan..

4 comments:

Belanda said...

ulasannya.. cocok nih dijadiin editor bola :)) tapi terlalu obyektif aah

ratih adiwardhani said...

saya jadi reporter olah raga aja. bisa nyium Casillas, bisa ngeliput NBL ;)

budi said...

Wah,.. Ratih isok nggenteni bung Binder Sing nang ISL lek ngene,.. mangstab,.!!

ratih adiwardhani said...

haha.. ngnenteni Donna Agnesia ae, cek iso duet ambek Binder Sing :D