Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

Film Coldplay: A Head Full of Dreams

Tadinya saya pikir, film Coldplay: A Head Full of Dreams adalah liputan konser A Head Full of Dreams seperti yang pernah mereka buat sebelumnya dalam Coldplay Live 2012 saat tur Mylo Xyloto. Setelah nonton trailernya, Coldplay: A Head Full of Dreams ternyata film dokumenter tentang perjalanan karir Coldplay selama 20 tahun ini. 



Adegan dibuka dengan obrolan via telepon antara  Mat Whitecross sang sutradara dengan Chris Martin. Chris bilang ke Mat untuk tidak membuka film dengan menyorot masing-masing personel band naik ke atas panggung. Bagi Chris adegan tersebut terlalu standar untuk sebuah film dokumenter band.

Tapi Mat mungkin punya pertimbangan sendiri kenapa akhirnya tetap memilih adegan Chris Martin, Guy Berryman (bas), Will Champion (drum) dan Jon Buckland (gitar) yang bersiap naik panggung di sebuah gigs kecil di kota Camden tahun 1998 sebagai pembuka. Dari situ kita tahu bahwa Coldplay di awal karirnya ya sama saja kayak band-band kampus yang sering kita lihat sekarang.

Coldplay: #AHFODFilm ©coldplay.com


Chris Martin masih gondrong kriwul dan pakai kawat gigi, baju manggung mereka masih sangat biasa sekedar t-shirt and jeans, belum ada xyloband, tapi semangat mereka untuk ngeband udah keliatan terutama Chris Martin.

Seperti yang dibilang Guy Berryman, Chris Martin is a massive ball energy. Kamu bisa merasakan semangatnya saat ngomongin soal band, saat tiba-tiba dapet ide untuk bikin lagu, dan tentang keyakinannya bahwa Coldplay suatu hari akan jadi band yang sangat besar.  

Yang menurut saya bagus dari film dokumenter #AHFODFilm ini adalah editingnya. Adegan-adegan flashback dan fast forwardnya diramu cukup rapi, tapi kerasa banget lompatan emosinya. Dulu mereka udah seneng banget bisa manggung di pub kecil, sekarang mereka kudu siap ikut tur dunia yang bisa makan waktu 2 tahunan. Mana tiketnya sold out melulu...

Di beberapa bagian kadang bisa kedengeran suaranya Chris dan personel lainnya ikut bergetar kayak mau nangis waktu nyeritain footage yang lagi ditayangin. Mungkin itu juga alasannya kenapa di awal film Chris bilang kalau dia mungkin gak akan bisa nonton film ini. Terlalu emosional buat dia.

Film dokumenter tentang persahabatan

Film ini banyak ngasih tahu sisi lain Coldplay yang gak pernah kita tahu sebelumnya. Salah satunya, yang bikin band ini bisa bertahan (selain karena lagunya bagus) adalah nilai persahabatan yang kuat banget. Kalau biasanya band itu frontman-sentris, Coldplay ternyata gak begitu.

Seperti band-band pada umumnya, Coldplay terbentuk dengan basis pertemanan. Chris ini temen satu flatnya Jon Buckland waktu kuliah, dan sempet ngeband bareng berdua. Trus mereka sekelas sama Guy Berryman dan akhirnya kenal juga sama Will Champion, lalu jadilah Coldplay.


Manajernya saat itu juga temen deket mereka sendiri, Phil Harvey. Bahkan Mat Whitecross sang sutradara juga temen main mereka dari awal Coldplay belum berempat. Makanya gak heran kalo Mat punya banyak banget footage langka yang mungkin mereka sendiri lupa kalau kejadian itu pernah ada.

Di tahun 1999 waktu Coldplay mau rilis EP, Will Champion dikeluarkan dari band karena menurut produser permainan drumnya gak bagus. Pemecatan Will ini ternyata bikin Coldplay pincang. Udah berkali-kali audisi tapi tetep belum nemu yang cocok. Akhirnya Chris Martin minta maaf ke Will sekaligus minta dia untuk balik sama Coldplay.

Untungnya, Will mau. Syaratnya, Chris yang bukan peminum itu disuruh minum vodka sampai mabuk biar dia nyadar kalau apa yang dia lakukan ke Will itu jahat. Selain itu Will juga mau balik lagi ke Coldplay asalkan band ini pakai sistem demokrasi, jadi semua suara personel di band itu penting, gak bisa main asal pecat kecuali emang ngelakuin kesalahan fatal (drug).

Kalau saya ngeliatnya sih, emang kayaknya mereka sendiri yang maunya ngeband sesuai personel awal. Ngeband kadang bukan soal skill dan bisa bikin lagu bagus tapi juga soal chemistry (yak sotoy...). Mengutip pernyataan Chris: “Without the other three, each of us would be kind of screwed,”

A post shared by Coldplay (@coldplay) on

Cerita lain adalah soal manajer gantengnya Coldplay, Phil Harvey. Kalau kamu ngikutin Coldplay, pasti udah tahu kalo Phil sering disebut sebagai Coldplay’s fifth member. Phil ini juga yang ngurusin Coldplay dari mereka bukan siapa-siapa sampai akhirnya di tahun 2001 mereka menang Brit Awards 2001 sebagai Best British Band dan Best British Album (Parachutes).

Lha kok ternyata Phil justru keluar gak lama setelah acara awards itu. Alasannya sangat bisa dimengerti: Coldplay sudah mulai terkenal, sudah mulai terlalu ribet untuk ditangani Phil seorang diri sampai bikin depresi.

Selama absennya Phil, Coldplay mengaku kalau mereka kayak kehilangan arah. Seolah-olah semua keputusan yang mereka ambil itu salah. Ini kejadian waktu mereka bikin album X&Y. Phil gak ada di sana dan mereka merasa nggak utuh sebagai Coldplay.

Mungkin ini juga yang bikin X&Y buat saya jadi least favourite album. Secara implisit mereka sendiri mengakui kalau album X&Y ini "untungnya" ketolong sama Fix You, selebihnya they’re not really into it. Kalau kamu perhatiin juga, lagu-lagu di album X&Y ini ceritanya suram, banyak cerita tentang sesuatu yang incomplete, missing pieces, juga insecurites.

Lagu kesukaan saya di album X&Y juga cuma dua: The Hardest Part dan Speed of Sound. Maaf saya bukan jamaah Fix You meskipun lagu ini liriknya kuat banget dan sangat personal buat Chris Martin & Gwyneth Paltrow.

Lalu mungkin Coldplay gak betah untuk limbung berlama-lama, dan Phil mungkin juga merasa istirahatnya sudah cukup. Setelah album X&Y laris belasan juta kopi, Coldplay memutuskan untuk narik balik Phil ke tim manajemen. Saat itu Coldplay sudah dimanajeri oleh Dave Holmes, manajer mereka sampai sekarang dan Phil merasa Coldplay sudah berada di tangan yang tepat, jadinya Phil masuk sebagai Creative Director.

Ah brotherhood love, mereka sepertinya memang gak bisa lepas satu sama lain ya?.

Yang tidak diceritakan dalam film


Meskipun film ini banyak nampilin sisi lain Coldplay yang gak pernah kita tahu, tapi ada beberapa bagian penting yang menurut saya kurang digali. Pertama, tentang tekanan yang mereka rasain di dalam band.

Kalau kamu amati, tiap Coldplay selesai rilis album, mereka sering banget bilang bahwa album ini mungkin jadi album terakhir mereka karena kemarin udah habis-habisan banget bikinnya dan gak tau lagi gimana caranya bikin album yang lebih bagus dari ini.

Tapi tahun depan mereka udah bikin album baru lagi. What kind of sorcery is this? 

Apalagi kondisi mereka sekarang udah sangat jauh berbeda. Dulu mereka masih sekampus, seasrama, gampang ketemunya. Sekarang Chris Martin udah tinggal di LA sementara personel lainnya masih tinggal di London. Ketemu juga jarang. 

Trus apa dong rahasianya mereka bisa ngatasin semua masalah itu? What's your stress reliever?
A post shared by Coldplay (@coldplay) on


Kalau mau mengandalkan kecanggihan teknologi dan nilai-nilai persahabatan seperti cerita di atas sih ya mungkin memang bisa jadi cara untuk berkomunikasi, ngomongin proses kreatif dan sebagainya. Tapi saya percaya pasti ada cara lain di luar itu yang bisa bikin mereka masih tetap waras sampai sekarang. Sayangnya hal itu gak diceritain di dalam film.

Hal kedua yang menurut saya terlewat tapi sebenernya penting untuk diceritakan adalah perjuangan mereka menembus pasar Amerika. Yang ada dalam film cuma cerita pertama kali Coldplay manggung di Amerika tahun 2004, dimana mereka pertama main di sebuah festival musik dan harus berbagi panggung dengan band yang sudah punya nama seperti Papa Roach.

Saat itu belum banyak penonton Amerika yang tahu Coldplay, bahkan punya albumnya. Nah perjalanan mereka dari band yang clueless sama pasar Amerika trus sampai akhirnya bisa tampil di acara Super Bowl ini kan menarik untuk disimak.

Apakah pasar Amerika ini penting untuk Coldplay? Gimana rasanya menang Grammy? Trus apa bener duet ama Rihanna, Beyonce bahkan The Chainsmokers itu salah satu cara Coldplay untuk bisa diterima pasar Amerika? Why butterfly?

Mungkin itu pertanyaan klise, tapi rasanya sayang aja gak masuk di film dokumenter perjalanan karir 20 tahun Coldplay.

We want more!

Okay, rasanya saya gak pernah nulis sepanjang ini di blog. Pengen disingkat lagi tapi ya udahlah segini aja gapapa. Terima kasih sudah baca sampai titik terakhir. Semoga semakin banyak lagi film dokumenter atau film biografi band dan musisi yang tayang di bioskop karena nyanyi-nyanyi di bioskop itu seru gaes!

Buat yang kemarin gak sempat nonton di bioskop, bisa nonton di Amazon Prime atau beli DVDnya di negara tetangga. Info selengkapnya bisa dicek di instagram Coldplay

Akhir kata, i love you guys, as much as i love Coldplay, maybe. See you!













  












Polemik Biopik: Bohemian Rhapsody

Sejak pertama kali mendengar kabar Queen akan dibuatkan film biografinya, saya termasuk salah satu dari ribuan orang yang antusias menantikan film ini. Apalagi setelah pihak Fox mengumumkan Rami Malek sebagai pemeran Freddie Mercury.

Kalau banyak orang susah melepas image Rami Malek sebagai Elliot, hacker misterius di serial Mr. Robot, saya justru mengingatnya sebagai Pharaoh yang adorable di trilogi Night at the Museum. Dengan kemampuan akting yang cukup baik, saya pikir casting director sudah mengambil keputusan tepat memberi Rami Malek untuk memerankan tokoh besar dan kompleks seperti Freddie.

Keinginan untuk nonton film ini makin kuat setelah melihat first look Rami Malek sebagai Freddie dalam replika konser Live AID yang juga jadi bagian dari film ini. Gesturnya mirip banget!

First look Rami Malek as Freddie Mercury © ew.com

Lalu bagaimana filmnya?

Sebagai film, Bohemian Rhapsody sangat memanjakan mata. Secara visual tampilan ala tahun 70-80an bisa dibilang konsisten mulai dari tone warna, kostum, tatanan rambut, motif karpet hingga font yang digunakan dalam film semuanya kental dengan suasana retro. Kalau Suicide Squad aja bisa menang nominasi Oscar, saya rasa Bohemian Rhapsody juga bisa.

Oke. Kalau ceritanya?

Nah kalau ceritanya, mungkin ini yang diributin banyak orang dan bikin penilaian ke Bohemian Rhapsody terpecah. Gak sedikit fans berat Queen yang merasa kalau film ini melenceng dari fakta. Deretan panjang ketidaksesuaian tersebut sudah diulas dengan apik oleh Tirto, silakan Anda cocokkan dengan filmnya.

Tapi bagi saya yang hanya sekadar bocah yang tumbuh bersama lagu-lagu Queen dan tidak mengikuti dengan seksama perjalanan karir Queen justru merasa bahwa film ini menarik dan tetap bisa dinikmati. Masalah cerita dalam film yang berbeda dengan fakta, bukankah George Custon pernah bilang kalau tidak usah mencari kebenaran sejarah pada film biografi musisi?.

Ada lagi pendapat yang bilang bahwa replika konser Live Aid adalah satu-satunya bagian terbaik dari Bohemian Rhapsody. Well i beg to differ. Termegah mungkin iya, mengingat gerakan Rami Malek benar-benar dibuat mirip dengan aslinya, plus tatanan gelas minuman di atas piano dan detil minor lainnya. Tapi kalau dianggap sebagai bagian terbaik, saya rasa ada beberapa bagian dari film ini yang perlu diapresiasi.

Misalnya, dinamika hubungan antara Freddie Mercury dengan ayahnya, sesi rekaman Bohemian Rhapsody, dan tentunya perjalanan asmara Mary & Freddie. Bohemian Rhapsody juga punya celetukan-celetukan lucu yang menghibur. Selain itu, kucing-kucing Freddie juga menggemaskan sekali!.

Meksipun harus diakui ada juga beberapa bagian yang mmebuat film ini terasa kedodoran seperti ketika Freddie tiba-tiba mendapat wangsit untuk menulis Bohemian Rhapsody, atau tentang perjalanan Freddie menemukan bahwa ia ternyata biseksual.


Mungkin benar kalau sebaiknya judulnya jangan Bohemian Rhapsody tapi Freddie Mercury saja. Rami Malek yang saya lihat di Bohemian Rhapsody sangat berbeda dengan Rami yang biasa saya lihat di film-film sebelumnya. Kalau gelaran Oscar diadakan sekarang, saya sangat berharap Rami Malek bisa menang untuk kategori aktor terbaik.

Harus nonton Bohemian Rhapsody atau enggak?

Terlepas dari kontroversi dan berbagai polemik yang ada di film ini, saya sarankan kamu untuk nonton film ini. Gak perlu jadi fans berat Queen untuk nonton Bohemian Rhapsody. Yang gak tau lagu-lagunya Queen pun boleh kok nonton Bohemian Rhapsody. Gak tiap hari lho kamu boleh tepuk tangan dan menghentakkan kaki ala We Will Rock You di bioskop...













Jadi Gini Lho Sidang Tilang Itu...


Beberapa waktu lalu saya ikut sidang tilang...

Ceritanya, akhir September lalu saya ketilang. Ini pengalaman agak lucu buat saya karena beberapa hari sebelumnya, saya dimintain bantuan anak kos buat nemenin ke polisi karena temennya kena tilang. Lha kok jeda beberapa hari setelahnya malah saya yang kena tilang.

Bagi yang belum pernah ditilang, begini wujud slip merah itu :(


Saya kena tilang di daerah perempatan Jalan Kaliurang. Gak usah diceritain lah ya detailnya gimana, agak memalukan ceritanya. Pelanggarannya kena pasal 287 ayat 1, yaitu pelanggaran marka jalan.

Setelah mobil menepi, ngobrol-ngobrol dengan polisi, saya dapat slip merah yang berarti disuruh sidang tilang hari Kamis, 11 Oktober 2018 di Pengadilan Negeri sesuai keterangan di slip tersebut.

(Ternyata) Sidang Tilang bukan di Pengadilan Negeri

Setelah dua minggu menunggu, akhirnya tiba juga hari dimana saya dijadwalkan menjalani sidang tilang. Menurut info dari pak Polisi yang menilang, sidang dimulai pukul 8 pagi dan saya disarankan untuk datang lebih awal.

Okee.. pagi itu pukul 8 saya sudah tiba di Pengadilan Negeri. Ketika lapor ke bagian security di bagian pintu masuk, langsung dikasih tahu kalau sudah setahun terakhir ini sidangnya gak di Pengadilan Negeri tapi di Kejaksaan. Loh kok beda?

Ingat, sidang tilang bukan di Pengadilan Negeri tapi di Kejaksaan

Tapi sama pak security ini saya tetap disuruh parkir di Pengadilan Negeri dulu, untuk melihat berapa denda tilang yang harus saya bayar. Di dekat parkiran motor, ada lembaran pengumuman di dinding yang isinya nama-nama peserta sidang hari itu beserta pasal yang dilanggar dan jumlah dendanya.

Dalam sehari, bisa ada 1000 lebih nama peserta sidang tilang. Dari daftar tersebut tertulis saya kena denda Rp 99rbu plus biaya perkara seribu rupiah sehingga total denda tilang Rp100rb.

Trus gimana sidangnya? Nah di sini menariknya.

Ada bapak-bapak yang menawarkan untuk mempermudah proses sidang. Biayanya Rp 25ribu. Jadi kalau saya kena denda Rp100rb, total biaya yang harus saya bayarkan adalah Rp 125rb. Saya gak perlu ke Kejaksaan, cukup nunggu di parkiran Pengadilan, dan nanti sekitar satu atau dua jam kemudian, bapak tadi akan kembali membawa STNK yang ditilang.

Wah ada calonya! Saya jadi mikir, apa jangan-jangan ini fungsinya dibikin jebakan sidang yang katanya sidangnya di Pengadilan Negeri (ada informasi tersebut di slipnya) tapi setelah disamperin ternyata sidangnya di Kejaksaan? Hmm...

Tapi mungkin saya gak ditakdirkan untuk memakai jasa calo tersebut. Ketika mau ngeluarin duit, bapak calonya tiba-tiba ngilang. Bersamaan dengan itu, ada beberapa ibu-ibu yang juga kena tilang, ngomong ke saya:

"Sidang aja mbak, gak ngapa-ngapain kok. Cuma antri dipanggil aja"

Ya benar juga ya. Memang hidup ini kan intinya cuma nunggu dipanggil... *mendadak ingat tobat

Termakan ajakan ibu-ibu tadi, saya akhirnya ikut rombongan ibu-ibu ini untuk ke Kejaksaan. Karena kantor Kejaksaan tidak jauh dari Pengadilan Negeri, saya memberanikan diri untuk nebeng rombongan ini menggunakan motor. Alhamdulillah mereka mau nebengin plus dipinjemin helm. Agak nekat juga ya kalo misalnya mau berangkat sidang tilang tapi masih aja ngelanggar ga pake helm.

Sepanjang perjalanan, saya ingin tanya apa penyebab ibu ini ditilang. Namun saya urungkan, karena sepertinya ibu-ibu ini bukan golongan yang nyalain lampu sein ke kanan tapi beloknya ke kiri. Toh nyetirnya sangat hati-hati dan cukup nyaman.

Prosedur Sidang Tilang: Cari Kotak Merah Dulu!

Oke, kami sudah tiba di kantor Kejaksaan. Sesampainya di sana, sudah banyak para jamaah sidang tilang yang duduk mengantri. Rupanya, sidang belum mulai meskipun jam sudah menunjukkan waktu 8.30.

Kami pun sempat bingung, ini prosedurnya gimana ya untuk mulai sidang? Karena tidak ada yang mengarahkan sama sekali dan papan informasi pun gak ada. Setelah tanya pada pengantri yang lain, ternyata lembaran merah surat tilang itu dikumpulin dulu di kotak khusus. Nanti ada petugas yang ambil tumpukan surat tersebut untuk dicocokkan dengan STNK/kartu-kartu yang ditahan.

Gak merah ding kotaknya, cuman plangnya aja yang merah ©divardha

Fungsi slip merah ini mirip seperti kartu antrian periksa dokter, siapa yang duluan naruh slipnya di kotak, besar kemungkinan lebih cepat dipanggil saat sidang.

Tepat jam 9, sidang tilang dimulai. Jangan bayangin suasana sidang tilang itu kayak sidang cerai di Pengadilan Agama atau kayak suasana persidangan Setya Novanto. Sidang tilang tu prosedurnya ternyata cuma manggilin nama-nama sesuai urutan slip merah yang tadi, tanpa ada pernyataan saksi, jaksa dan sebagainya.

Suasana sidang tilang ©divardha

Setelah dipanggil, bayar denda, dicocokkan dengan dokumen yang ditahan, udah deh selesai. 

Apa Yang Perlu Dibawa Saat Sidang Tilang?

Karena sidang tilang itu sebenernya cuma proses membayar denda, maka tentu saja yang perlu disapkan adalah uang. Besarannya beragam, tergantung pasal yang dilanggar. Tapi kalau diliat di halaman situs Pengadilan Negeri, rata-rata dendanya Rp 49rb-Rp 249rb. Sekali lagi, tergantung jenis pelangarannya. Kalau udah ngelanggar rambu lalu lintas, trus ga bawa surat-surat kelengkapan berkendara ya semakin banyak dendanya.



Selain uang, mungkin yang perlu disiapkan adalah KTP, minuman, cemilan, power bank, dan kipas. Kenapa kipas? Karena meskipun tempatnya terbuka dan sirkulasi udara bagus, tapi karena banyak orang bisa jadi berasa sesak dan gerah.

Lamanya antrian bener-bener ga bisa diprediksi. Ada mas-mas yang datang setelah saya, dia justru dipanggil lebih awal. Sedangkan ada juga bapak-bapak yang sudah lebih dulu antri sebelum saya, tapi selesainya malah belakangan. Kalau saya, total waktu yang dihabiskan dari pertama datang di Kejaksaan sampai selesai cuma makan waktu sekitar 1,5 jam.

Sidang tilang bisa diwakilkan?

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyain soal sidang tilang adalah: apakah sidang tilang ini bisa diwakilkan atau enggak? Jawabannya adalah bisa. Lewat calo aja bisa, ya kan? Yang penting itu tadi: bayar aja dendanya.

Trus gimana kalau kasusnya pas hari H emang ga bisa datang? Ada jadwal sidang tilang di hari lain, kalau gak salah setiap Senin-Rabu. Khusus hari Kamis adalah hari sidang yang sesuai jadwal tertulis di slip merah. 

Nah, ternyata gampang banget kan sidang tilang itu? Meskipun gampang dan terbilang cepat, saya doakan kamu semua gak perlu ngalamin sidang tilang. Tertiblah berkendara baik secara teknis maupun administratif. Penuhi kelengkapan berkendara seperti surat-surat, helm, spion, lampu, seatbelt, plat dll supaya lebih aman di jalan. Jangan lupa untuk nurut sama rambu lalu lintas. Sekarang ini pun saya udah lebih nurut sama lampu merah atau pun marka jalan yang kadang menggoda untuk dilanggar.

Hati-hati di jalan ya guys!

Fun Fact tentang 'tilang'

Anyway, kamu tau gak kalau kata tilang itu sebenernya singkatan dari kata 'bukti pelangggaran?'
https://kbbi.web.id/tilang













Berbagi Rahasia Keluarga Harmonis di Arisan Resik bareng HIJUP

Menikah itu mudah. Selama ada calonnya, penghulu, saksi dan mas kawin, mau nikah kapan aja bisa. Tapi kalau berumah tangga? Itu lain lagi. Ngeliatin pasangan yang di usia senjanya masih pegangan tangan atau saling mengusuk punggung sebenernya lebih adem daripada ngeliatin romantisme pasangan muda yang sering dilabeli netizen dengan ‘relationship goals’.

Dalam pernikahan, salah satu cara mempertahankan kebahagiaan adalah you have to keep the spark alive. Ada banyak cara sih, tergantung dari gimana romantisme kita dengan pasangan. Nah beberapa waktu lalu, saya sempat hadir di acara #ArisanResik yang ngebahas soal ini. Acaranya diadain di The Same Hotel dengan tema yang greng banget: Istri Resik, Keluarga Harmonis.

Yuna Eka Kristina, dr. Lusiana Permata Sari, SpOG, Bebenadila ©Hijup

Di acara yang bertajuk HIJUP Bloggers Meet Up x #ArisanResik ini, sudah hadir Bebenadila, presenter dan influencer yang berbagi kisah soal menjaga keharmonisan dengan suami yang kebetulan long distance marriage (LDM). Lalu ada juga dr. Lusiana Permata Sari, SpOG yang banyak menjelaskan soal membangun keharmonisan secara medis dan Yuna Eka Kristina selaku Senior Public Relation Manager Kino, perwakilan dari #ResikVManjakaniWhitening.

Sepanjang diskusi, saya dapat banyak banget ilmu soal menjaga keharmonisan pernikahan. Misalnya nih, kenapa di pernikahan usia 3-5 tahun itu kadang terasa gak semanis saat pacaran atau saat baru menikah?. Selama ini saya pikir alasannya “ya karena emang udah waktunya”, ternyata emang ya di usia pernikahan segitu fokus dari istri atau suami memang sudah gak membangun romance lagi.

Bagi yang sudah punya anak, fokus istri dan suami pasti sudah bergeser ke membesarkan dan mendidik anak. Selain anak, fokus istri dan suami bisa juga pindah ke urusan lain seperti karir atau bisnis. Jadi gak heran kalau sampai ada ungkapan yang bilang 5 tahun pertama pernikahan adalah ujian terberat,sampai-sampai banyak juga yang gagal.

Bagaimana cara mempertahankan keharmonisan dengan pasangan?

Ada banyak cara sih sebenernya, tergantung kita dan pasangan itu tipe pasangan yang seperti apa? Tapi intinya, sempatkan untuk melakukan hal-hal yang kecil tapi bermakna. Misalnya, luangkan waktu untuk menghabiskan waktu berdua dengan suami, atau sekadar chat mesra dengan suami.

Mungkin kadang terasa agak geli ya kalau harus ngetik gombalan-gombalan kayak jaman PDKT, tapi percayalah gombalan romantis ini bisa berubah bentuk lewat kalimat semacam:”Bebeb, aku otw pulang, udah aku beliin martabak manis nih” atau “Papap aku mampir cucian mobil dulu abis anter Kakak, mobil Papap kotor banget sih”. Bahasa cinta mah banyak macamnya, yang penting disampaikan ke pasangan.

Jadi kapan terakhir kali dibeliin martabak manis? © Hijup

Menjaga area kewanitaan dengan Resik V Manjakani Whitening

Lalu yang gak kalah penting adalah menjaga hubungan intim dengan suami. Nah ini nih yang kadang sering diabaikan oleh para istri. Seperti yang diutarakan oleh dr. Lusiana, menjaga area kewanitaan itu investasi. Bukan hanya untuk kesehatan pribadi, tapi juga untuk membuat hubungan suami istri makin nyaman.

Jadi daerah kewanitaan itu kan termasuk bagian tubuh yang sensitif. Selain itu area kewanitaan juga punya tingkat keasaman sendiri makanya nggak bisa dibersihkan dengan sembarangan sabun. Nah untungnya ada #ResikVManjakaniWhitening yang sudah lulus uji klinis sehingga aman digunakan sebagai pembersih area kewanitaan. Resik V Manjakani Whitening juga punya pH sekitar 3,5-4,5 yang sesuai dengan area kewanitaan, jadi gak perlu khawatir area tersebut mengalami iritasi atau kering.

Resik V Manjakani Whitening © Hijup


Oh iya, #ResikVManjakaniWhitening ini terbuat dari ekstra bengkoang yang punya fungsi untuk mencerahkan kulit. Selain itu varian ini juga diperkaya oleh buah Manjakani dari Persia yang dipercaya khasiatnya sebagai antioksidan. Jadi Resik V Manjakani Whitening gak cuma mencerahkan, tapi juga bisa mengencangkan dan menjaga area kewanitaan dari bakteri. 

Cara pakainya juga gampang banget, tinggal dituang ke telapak tangan secukupnya, gosok perlahan hingga berbusa di bagian luar kewanitaan, diamkan sebentar lalu bilas dengan air sampai bersih. Inget ya, pemakaian ini cukup untuk di area luar kewanitaan saja, jangan terlalu bersemangat ngegosoknya sampai masuk ke area kewanitaan bagian dalam. Toh area kewanitaan sudah punya sistem untuk membersihkan diri jadi gak perlu bantuan dari luar.

Ini lho yang namanya buah Manjakani ©divardha

Ngomong-ngomong soal Resik V, produk ini bukan hanya bisa digunakan untuk para #IstriResik  yang sudah menikah. Para remaja putri atau wanita yang belum menikah juga boleh pakai produk Resik V seri Godokan Sirih. Tentunya Resik V Godokan Sirih ini lebih praktis dibanding ngerebus daun sirih dulu tiap mau mandi, ya kan?

Mengabadikan keharmonisan lewat karya decoupage

Nah kalau tadi sudah dijelaskan mengenai tips menjaga keharmonisan, setelah sesi makan siang saatnya belajar mengabadikan kebahagiaan tersebut ke prakarya (ciyeee…). Di sesi terakhir acara ini, para peserta diajak untuk membuat bingkai decoupage bareng Mbak Pramieta (IG: @mietaheartwork). 

Bikin decoupage, yeay! ©divardha

Prakarya yang akan kami buat adalah menghias bingkai foto yang terbuat dari papan kayu yang dihias dengan pasta dan beberapa potongan kertas dan bunga-bunga plastik. Memang yang namanya bikin prakarya itu butuh kesabaran dan ketelatenan yak. Saya sempet gemes juga ketika nyetak pasta di plastik stensilan, meskipun sudah hati-hati tapi karena gak sabaran jadinya ada beberapa bagian yang beleber. As a first timer, jelas ini jauh dari sempurna, tapi sepertinya menarik juga bikin decoupage gini.

Those sweet hampers!

Selain bingkai decoupage yang boleh dibawa pulang, para peserta gak pulang dengan tangan kosong. Ada satu kotak hampers yang cantik banget berisi beberapa produk dari Resik V Manjakani Whitening dan HIJUP. Untuk produk HIJUP, saya dapet Hijup Mountain View Exclusive Scarf yang cakep banget.

Hampers cantik dari HIJUP Bloggers Meet UP x Arisan Resik ©divardha

Istimewanya, saya dikasih tau kalau kamu juga bisa dapetin voucher diskon belanja di HIJUP.com senilai Rp 50.000 dengan minimum pembelanjaan Rp 250.000. Caranya, klik aja banner di bawah ini, trus masukkan kode voucher: HIJUPRVMMALANG ketika belanja. Vouchernya berlaku sampai 30 November 2018, jadi kamu masih punya banyak kesempatan buat milih-milih mana produk HIJUP yang bakal dibeli.
 

Langsung klik gambar ini trus masukin kode vouchernya, happy shopping!

Aaah memang #HIJUPBMmalang ini memanjakan wanita banget yaak…

Last but not least, tentu saja acara ini diakhiri dengan sesi foto bareng. Terima kasih banyak HIJUP, Resik V, seluruh pembicara dan temen-temen blogger yang sudah hadir. Sampai jumpa di keseruan berikutnya! :*

HIJUP Bloggers Meet UP x Arisan Resik at The Same Hotel ©Hijup

Tujuan Kuliner Baru di Malang: Bakso Nawak & Bakso Gulung Andromeda

Di Malang tu banyak banget yang jualan bakso enak. Mulai dari bakso gerobak sampai tenant bakso gede, semuanya enak. Jadi kalo ditanya, bakso apa yang enak di Malang suka bingung jawabnya.

Nah baru-baru ini ada bakso pendatang baru yang siap bersaing dengan bakso-bakso legendaris di Malang. Ada dua yang sudah saya coba, yaitu Bakso Nawak dan Bakso Gulung Andromeda. Bahas Bakso Nawak dulu ya, sesuai urutan saya nyobainnya, hehe.


Tebak, mana yang Bakso Nawak dan mana yang Bakso Gulung?

Bakso Nawak

Waktu saya nyobain Bakso Nawak, statusnya masih soft opening. Tapi alhamdulillah saat itu pelayanan baik-baik saja. Malahan mereka baru saja mengganti formula kuah dan kulit gorengan supaya tidak terlalu berminyak.

Berhubung saya gak sempat incip-incip Bakso Nawak pas masih awal-awal buka, jadi saya gak bisa bandingin rasanya. Tapi kemarin pas nyobain sih emang kuahnya ga terlalu banyak lemak tapi tetap terasa gurih. Sedangkan goreng panjangnya, walaupun dimakan terakhir juga masih renyah dan gak berminyak.







Bingung memilih, perempuan ini akhirnya memanfaatkan promo pilkada di @baksonawak. Mumpung lagi ada diskon 20% buat yang jarinya masih bertinta. Bakso Nawak ini menunya sementara masih paketan, tapi kabarnya setelah ini akan ada menu ala carte. Harga paketannya terjangkau, mulai 14K-24K. Minumannya juga seger-seger. Ada Jahe Nawak (Jahe plus lemon), Lidah Buaya, Rosella Tea, Timun Serut, dll. . Trus yang enak juga adalah gorengnya tu ada cocolan saos kejunya. Bisa buat cocolan bakso juga, hehehehe... Yang mau ke sini, Bakso Nawak itu tempatnya di ex De Duren, pojokan pertigaan jalan Cokelat. . Yang kangen es duriannya De Duren bisa ke sini juga, ada menu Es Salju Durian. Abis makan bakso trus makan duren. Ntap kan? #baksonawak #baksomalang #baksodimalang #kulinermalang #instafood #esdurianmalang #esdurian #dedurenmalang
A post shared by ratih adiwardhani (@divardha) on


Awalnya, bakso nawak dijual dengan sistem paketan. Paketannya macem-macem dan isinya cukup hemat dan mengenyangkan. Harga paketan rata-rata mulai Rp 14 ribu, sudah dapat bakso isi ukuran jumbo, bakso/pentol biasa, pangsit goreng, mi kuning dan mi putih. Jangan remehkan bakso jumbonya yak, itu asli bikin kenyang banget.

Tapi sekarang mereka udah pakai sistem ala carte, jadi kamu lebih bebas milih menu bakso yang kamu suka. FYI, pilihan bakso di sini cukup banyak lho. Gorengannya aja ada 5 macem; goreng panjang, goreng mekrok, goreng ayam cincang, goreng cumi, dan goreng sarang burung. Sedangkan baksonya, antara lain bakso cincang pedas, bakso keju, bakso tenderloin, bakso urat, bakso sumsum juga ada.

Yang menarik, di sini ada paket goreng isi 5 yang hadir dengan saus keju. Kalau saya sih, saus kejunya bisa juga buat cocolan bakso. Lumayan banget buat ngurangi pedes dari bakso rawit.

Bakso Nawak ini tempatnya cukup eye catchy, yaitu di pojokan Jalan Cokelat, bekasnya De Duren. Kalau kamu kangen minumannya De Duren juga bisa minum Es Salju Durian di sini.

Bakso Gulung Andromeda (ABG)

Waktu denger nama bakso gulung, saya penasaran, kayak apa itu yang namanya bakso gulung? Apakah pentol bakso yang digulung telur, atau bakso digulung mi?

Ternyata yang namanya bakso gulung tu bentuknya kayak goreng panjang, tapi dalemnya bakso. Jadi semacam mmm.. rolade? tapi bentuknya lebih panjang dari goreng panjang biasanya.




@Regrann from @malang.culinary - Ini namanya bakso gulung, sepintas bentuknya mirip bakso goreng panjang. Tapi sebenernya beda dari segi tekstur dan proses pembuatannya. Daging sapi digulung seperti proses pembuatan sushi maki kemudian ditengahnya diberikan isian. Tidak dibalut dengan kulit pangsit, tetapi dengan kulit yg dibuat secara homemade yg tidak garing tapi lebih kenyal. Varian yg favoritnya ada yg isi Rumput Laut dan Pedas isi cabe. Isian Rumput Laut didalam bakso ini yg masih jarang di Malang. Bakso Gulung Andromeda | @baksogulungandromeda 🏷 bakso gulung, bakso rumput laut, bakso keju, bakso pedas 📗 Harga kisaran Rp 2.000 - Rp 7.000 🏠 Jl. Guntur No. 21, Malang Lihat informasi Bakso Gulung Andromeda selengkapnya di : malangculinary.com/bakso-gulung-andromeda Lihat jg informasi Bakso Gulung Andromeda melalui aplikasi Malang Culinary Lounge download di Google Play Store #malangculinary #malangkuliner #malang #kulinermalang #kuliner #culinary #visitmalang #mahasiswamalang #instafood #foodmalang #indonesianculinary
A post shared by Bakso Gulung Andromeda (ABG) (@baksogulungandromeda) on


Bakso gulung ini bisa disantap langsung, tapi juga bisa minta digoreng dulu. Kalau digoreng dulu, nanti yang isi keju bisa berasa leleh-leleh gitu di lidah. Kalau kamu suka perpaduan rasa renyah dan isian yang meleleh, sebaiknya minta bakso gulung kejunya digoreng aja. Selain varian keju, bakso gulung juga ada yang original, original pedas, rumput laut, sosis, dan telur.

Selain bakso gulung, di sini juga ada pangsit goreng, bakso kasar, bakso halus, siomay basah dan tahu rambutan. Yang terbaru, mereka sekarang punya menu bakso bakar juga lho…





Harganya juga cukup terjangkau. Tahu putih, tahu rambutan, siomay sekitaran seribu atau dua ribu rupiah. Untuk baksonya antara Rp 5-6 ribu, sedangkan untuk bakso bakarnya Rp 15 ribu dengan isi 3 pcs per tusuknya.

Oiya, enaknya di Bakso Gulung Andromeda ini kamu bisa beli versi basahnya trus disimpen di freezer. Kalo lagi pengen ngemil tengah malem, tinggal goreng deh. Saya pernah beli bakso gulung nori dan keju untuk bekal anak saya keesokan harinya. Alhamdulillah ternyata anak saya doyan padahal biasanya dia gak suka nori.

Gak sulit kok untuk nyari lokasi Bakso Gulung Andromeda ini. Kalau dari pasar Oro-Oro Dowo, lurus dikit aja ke arah Taman Malabar. Ntar noleh kanan jalan, nah di situ pasti keliatan ada Bakso Gulung Andromeda.

Kalau kamu penggemar bakso, mendingan follow Instagram mereka deh. Soalnya banyak banget promo menarik atau menu baru yang bakal mereka share di sana. Catet juga jam operasionalnya yak, supaya gak zonk, udah ngidam makan bakso tapi ternyata tempatnya belum buka. Selamat mencoba!

Jadi Single Parent itu Berat, Jenderal...


Hidup itu memang sawang sinawang ya. Mulai dari urusan akademis, kelancaran finansial, hingga urusan rumah tanga.

Beberapa waktu lalu, di saat meet up hore bersama teman-teman, ada teman yang nyeletuk “Paling enak justru kamu Tid, udah pasti ga ngalamin KDRT”.

pexels.com/@burakkostak


Konteksnya saat itu ada salah satu teman yang cerita bahwa dia sudah tidak tahan dengan kondisi rumah tangganya karena KDRT. Selama 8 tahun pernikahan, baik kekerasan fisik maupun verbal sudah pernah ia alami. Konon temanku sebagai pihak perempuan sudah berencana membatalkan pernikahan, namun karena pertimbangan lain akhirnya janur kuning melengkung juga.

Temanku ini adalah dosen di salah satu kampus di Malang, sementara suaminya bekerja di sebuah bank swasta di Surabaya. Menurut cerita, keduanya hanya bertemu 2-3 kali dalam seminggu. Tentu banyak anggapan bahwa jangan-jangan jarak inilah penyebab keduanya mengalami masalah komunikasi sehingga memicu masalah-masalah lainnya.

Tapi menurut mereka tidak demikan. 3 tahun pertama pernikahan, mereka tinggal di Surabaya. Teman saya saat itu menyelesaikan studi magisternya sambil diselingi hamil dan melahirkan putra pertama mereka. Apakah saat itu pernikahannya baik-baik saja? Ternyata tidak juga (menurut teman saya). Bibit-bibit KDRT mulai tampak, namun teman saya mengabaikannya dan berfikir bahwa ini hanya fase adaptasi pengantin baru saja.

Namun teman saya ini berprinsip, bahwa 5 tahun adalah fase yang cukup untuk adaptasi sebuah pengantin baru. Jika lebih dari 5 tahun masih belum menemukan kecocokan, maka perceraian adalah opsi.

Saat itu pun saya dan teman-teman lain memberi saran: mungkin waktu adaptasimu bukan 5 tahun, tapi 7 tahun, atau mungkin 9 dan 10 tahun? Sabar dulu lah, jalani dulu. Bersabarlah lagi.

Beberapa hari setelah itu, dalam sebuah grup WhatsApp ia membagi foto memar di bagian mata dan lengan dengan caption singkat “Harus sabar ya rek?”.

Tahun berikutnya, ia memilih untuk mengambil tawaran menjadi dosen di Malang yang memang merupakan cita-citanya sejak lama. Lambat laun ia merasa bahwa menjadi dosen bukan hanya sekedar pencapaian pribadi dan bentuk terima kasih pada orang tuanya, namun pekerjaan ini juga sebagai pelarian dari kebisingan rumah tangganya.



Emang bener ya, jadi single parent lebih enak?

Fast forward ke 8 tahun pernikahan mereka, cerita yang ia bawa kemarin masih sama. Pernikahan yang menurutnya kurang bahagia dan KDRT yang masih ia rasakan meskipun sudah berjarak dengan suaminya. Teman saya pun mantap untuk berpisah dari suaminya meskipun hal ini belum ia diskusikan dengan suami dan keluarga.

Saya jadi mikirin celetukan teman saya tadi: Benarkah jadi single parent itu lebih enak, lebih bahagia?

Kalau di posisinya yang sebagai korban KDRT suami, mungkin iya.

Tapi kalau urusan membesarkan dan mendidik anak? Sejauh ini saya bisa katakan bahwa menjadi single parent itu tidak mudah.

Dalam kasus saya, anak saya laki-laki. Sederhana saja, saya khawatir tidak bisa memberi contoh figur bapak baginya. Masalahnya di rumah memang tidak ada sosok laki-laki yang bisa dijadikan contoh.

Tahun lalu, saya sempat menahan tangis ketika menjemput anak saya pulang sekolah. Wali kelasnya cerita bahwa Samirayyan yang biasanya pemalu dan irit bicara di kelas, bisa cerita mengenai pekerjaan bapaknya. Saya tidak tahu darimana ia mendapat ilham untuk bercerita bahwa bapaknya kerja di proyek, bikin bendungan dan bikin hotel. Hal-hal yang tidak pernah kami ceritakan padanya, tapi itu benar adanya.

Menurut gurunya, Sam bercerita dengan sangat lancar seperti ia memang benar-benar tahu pekerjaan mendiang bapaknya. Cerita itu diakhiri dengan: “Sekarang bapak masih meninggal, meninggalnya masih lama..”

Antara gemas dan kasihan mendengar ucapan si kecil.

Di kesempatan lain, sepulang sekolah saya pernah ditanya langsung oleh teman sekelas Rayyan: “Abinya Rayyan yang mana?” lalu saya jawab, “Abinya gak ada, sudah meninggal”. Fatin, teman sekelas Rayyan itu lalu bercerita bahwa di rumahnya ia tinggal dengan umma (ibu), abi (bapak), jiddah (nenek), jiddi (kakek), serta kakak dan adik. Kebetulan Fatin memang lahir dari keluarga besar, ia sendiri adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara.



Wajah Fatin seperti tidak percaya bahwa Rayyan hanya tinggal bertiga di rumah, bersama ibu dan neneknya. Fatin lalu bertanya hal-hal lain seperti “Sepi nggak?”, “Kamu main sama siapa di rumah?”, “Kamarnya sedikit ya?”, “Nggak bisa main zombie-zombie ya?” yang dijawab Rayyan dengan sangat santai sambil menyeruput puding sedot yang dibeli di sekolah.

Hal-hal seperti ini tentunya tidak dialami oleh keluarga yang lengkap. Tidak perlu bingung menjelaskan pada anak mengenai apa itu meninggal, apa itu kematian, meskipun memang suatu saat anak-anak perlu tahu mengenai hal tersebut.

Tidak adanya sosok ayah bagi Rayyan ini jadi pe-er tersendiri bagi saya. Misalnya, tidak ada yang mencontohkan bahwa setiap Jum’at, pria muslim memiliki kewajiban untuk sholat Jum’at sebagai pengganti sholat Dhuhur. Padahal hal-hal kecil seperti inilah yang ingin saya tanamkan padanya sejak kecil.

Saya sebenarnya beruntung punya suami yang selalu ingin berada di sisi anaknya. Suami saya yatim sejak lahir. Ayahnya meninggal sejak ia masih di dalam kandungan. Baru memiliki ayah sambung ketika ia berusia sekitar 4-5 tahun. Menurut ceritanya, ia sendiri yang meminta sosok ayah dalam kehidupannya, hingga ibu mertua saya yang kebingungan menjawab keinginan suami saya ketika kecil.

Karena itu ia punya semangat tinggi untuk selalu hadir dalam kehidupan anaknya. Ia ingin memberikan apa yang tidak bisa ia rasakan ketika kecil mengenai sosok ayah. Sayangnya, takdir berkata lain.

Saya tidak mengecilkan peran single parent hebat di belahan dunia lain. Ibu saya pun menjadi single parent ketika saya berusia 17 tahun. Saya tahu ia bekerja keras demi menyekolahkan anak-anaknya. Semua ibu yang sayang dengan anaknya saya rasa akan melakukan hal yang sama.

Saya tidak bilang bahwa anak-anak broken home atau anak yang dibesarkan oleh single parent tidak akan sukses atau sematang anak-anak dengan orang tua yang lengkap. Gak, saya gak beranggapan begitu.

Yang ingin saya sampaikan adalah jangan sampai pemikiran bahwa “single parent lebih enak” itu jadi bahan pertimbangan untuk bercerai. Jangan gampang mengajukan cerai. Memang gak gampang bertahan dalam kondisi rumah tangga yang gak sehat, apalagi kalau sudah punya anak. Tapi bukan berarti berpisah itu solusi efektif.



Seenak-enaknya jadi orang tua tunggal, masih lebih enak punya teman diskusi untuk diajak ngobrol soal berbagai macam hal mulai dari urusan rumah tangga, sekolah anak, belanja sehari-hari, sampai hal remeh temeh lainnnya.

Seringnya, alasan yang yang dikemukakan saat bercerai adalah demi masa depan dan kebahagiaan anak. Padahal sebenarnya, demi kenyamanan dan kemerdekaan pribadi. Yang kayak begini ya banyak juga memang, meskipun saya juga tidak menyalahkan alasan tersebut.

Trus gimana, kalau udah KDRT masa ga boleh cerai?

Ya boleh aja. Kalau saya ngalamin KDRT juga bukan gak mungkin saya kepikiran untuk bercerai. Tapi saya mau mengingatkan kalau jadi single parent itu berat, Jenderal. Perlu diingat kalau sekesal-kesalnya kamu pada suamimu, ia masih berhak atas anakmu. Anakmu punya hak untuk menghabiskan waktu, belajar dan menghabiskan waktu bersama ayahnya. Jadi nanti kalau sudah berpisah, jangan lupa untuk mengasuh anak bersama-sama.

Mungkin sulit atau berat, ya tapi kan gak ada yang gak mungkin.








Main-Main ke Pasar Rakyat Hotel Atria

Buat kamu yang menganggap Hotel Atria identik dengan hotel yang cuma cocok untuk urusan bisnis, rakor, seminar atau acara formal lainnya, berarti kamu harus menyempatkan datang ke Pasar Rakyat Hotel Atria.

Meskipun image yang melekat di Hotel Atria adalah hotel bisnis, tapi ternyata hotel bintang 4 ini juga bisa kok bikin acara bertema tradisional. Sebenernya Pasar Rakyat ini bukan pertama kalinya Hotel Atria bikin gelaran acara tradisional sih. Sebelumnya juga pernah bikin acara serupam namanya Pasar Numplek. Nah kali ini, Hotel Atria bikin Pasar Rakyat sekaligus menyambut kemerdekaan Indonesia bulan Agustus nanti.


Ada apa aja di Pasar Rakyat Hotel Atria?

Ada banyak. Gak cuma makanan tradisional, tapi juga ada beberapa stan permainan tradisional seperti lemparin cincin rotan ke botol, lemparin bola ke kaleng, atau kalau mau, ada kuda-kudaan kayu juga di depan restonya. Ini memang mainan anak-anak, tapi orang dewasa juga boleh ikut main.

Sebelahan dengan area mainan tradisional, ada angkringan beneran dimana kamu bisa cangkrukan di situ, lengkap dengan rentengan minuman sachetan yang menggantung di gerobaknya.
Angkringan tapi di Hotel. Hotel tapi punya angrkingan.


Soal menu, ada banyak banget menu tradisional yang disajikan seperti bakso bakar, ceker pedas, rawon, bebek goreng, ikan saus Padang, dan lain-lain. Kamu suka menu pedes-pedesan? Ada... Suka yang banyak kuah gurih? Semuanya ada.

Mulai dari menu manis, pedes, gurih, semuanya ada


Saya kemarin nyobain Mie Kluntung, salah satu makanan khas Surabaya favorit saya. Rasanya enak, perpaduan gurih dan manis seperti Mie Kluntung yang banyak dijual di kota asalnya. Sambil makan, saya udah kebayang suasana ngobrol di depan teras rumah sambil makan mie, pasti seru.

Mie Kluntung Hotel Atria


Selain makanan berat, ada juga cemilan seperti pukis, terang bulan, martabak, kebab, roti bakar, dan tentu saja gorengan. Gorengannya enak, petisnya juga mantap. Rasanya gak kalah sama gorengan street food.

Pasar Rakyat Hotel Atria


Nah, kalau kamu penasaran sama Pasar Rakyat Hotel Atria, mendingan segera diagendakan bareng temen-temen atau keluarga. Pasar Rakyat ini cuma ada pas weekend aja, jadi cocok banget buat malem mingguan. Harganya Rp 99rb/pax (all you can eat), sedangkan untuk info lebih lanjut bisa hubungi 0341-409999 atau tanya-tanya via email ke info@atriahotelmalang.com.

Smartfren, Solusi Susah Sinyal saat Lebaran

Gak kerasa ya lebaran udah tinggal sepetikan jarinya Thanos, alias udah di depan mata banget trus habis itu libur panjang. Ya itu buat yang libur panjang sih, tapi buat yang kaum freelancer kayak saya, pepatah bahwa "dimana-mana bisa kerja dan bisa kerja dimana-mana" itu benar adanya.

Seperti beberapa waktu lalu ketika saya ada acara di Cilacap, saya harus menyempatkan kerja di kereta demi nguber deadline. Alhamdulillah ya di gerbong kereta ada colokan dan colokannya berfungsi dengan baik. Kalo enggak, buyarlah itu dunia persilatan.

Lalu, belum lagi nanti acara lebaran yang biasanya diisi dengan silaturahmi keluarga. Bagi saya yang keluarga besarnya banyak berada di luar kota, sepertinya saya juga harus bawa laptop buat ntar nebeng kerja. Segitunya? Yaaa gimana lagi.. demi asap dapur tetap mengebul.

Makanya saya appreciate banget waktu tau Smartfren udah siap optimasi jaringan buat menyambut lebaran. Beberapa waktu lalu, di acara buka bersama Smartfren bareng media di Malang, Smartfren udah ngejelasin panjang lebar soal persiapan mereka mengantisipasi traffic data saat lebaran nanti.

Optimasi Jaringan Smartfren

Kalo lebaran kadang kan pasti kita suka nge-blast ucapan selamat lebaran ke keluarga dan temen-temen ya? Kalo dulu kita suka kesel SMS pending, sekarang mungkin juga bisa kesel karena wasap centang satu doang. Nah biar gak ada masalah susah sinyal pas lebaran, Smartfren sudah melakukan optimasi jaringan dan nyiapin tim tanggap darurat dari H-7 dan H+7 setelah lebaran.

Yang ijo-ijo artinya sinyalnya bagus - opensignal.com
Di Malang sendiri, ada tim lapangan yang stand by kalo nanti ada lonjakan traffic dari BTS. Selain itu, ada juga 60 mobile BTS yang siap diandalkan kalau di jalan atau rute mudik lagi susah sinyal. Beberapa titik yang diprediksi rame biasanya di jalan Pandaan-Malang, Suramadu, trus Jogja-Solo, Krapyak-Semarang, sama sekitaran Pelabuhan Merak, Ciawi-Puncak, Bandung-Tasikmalaya. Kalau kamu mudiknya ke daerah sana, silakan aktifkan Smartfren biar komunikasi lancar jaya.

Paketan Smartfren Turun Harga

Nah yang menarik lagi, paketannya Smartfren ini turun harga gaes. Kalau biasanya paketan Smartfren ada yang Rp 99rb dan Rp 149rb, sekarang pilihan paket 4G Unlimited ada tiga macem:

  • Paket Super 4G Unlimited 50, tanpa FUP kecepatan 512 kbps, harga Rp 50rb
  • Paket Super 4G Unlimited 60, FUP 1 Gb/hari, harga Rp 60rb
  • Paket Super 4G Unlimited 100, FUP 1,5 Gb/hari, harga Ro 100rb

Kalo kamu ngerasa kuota 1Gb itu kurang, masih ada booster tambahan Rp 9rb aja yang berlaku selama satu hari penuh. Tapi biasanya sih segiga itu udah cukup banget. Kalau pemakaian normal, palingan sehari cuma habis 400-600 Mb aja. Cuma kalau lebaran ini pengen lebih banyak upload stories atau mau upload vlog bareng keluarga, paket booster ini menarik juga untuk dicoba.

Jadi, jangan sampai masalah sinyal ini ganggu acara lebaranmu ya gaes, selamat mudik!

Buber Smartfren Malang Pic: @nengbiker

Beres-Beresin Hidup vs Jebakan Umur

So, how's life?

Photo by Bess Hamiti from Pexels
Gaes, kamu pernah ngalamin jebakan umur gak sih? Ini bukan jebakan umur yang biasa dipakai di sosmed untuk membongkar berapa usia kamu sebenarnya. Ini lebih ke.. kamu merasa terjebak dengan umur dan gaya hidupmu sendiri di umur segitu.

Dulu pernah ngobrol-ngobrol sama temen, katanya gaya hidupnya di usia late 20 atau 30s itu akan membentuk pola hidupmu di usia 40-50 tahunan. Dan ternyata 10 tahun itu waktu yang singkat dan sekejap mata. Kalo gak percaya, 10 tahun lalu itu adalah tahun 2008, bukan 1998 seperti yang dirasakan banyak orang. 10 tahun lalu presiden kita udah Pak SBY, bukan lagi B.J Habibie, Alm. Gus Dur atau Megawati. Padahal rasanya kayak baru kemarin ya, sekolah diliburin pas puasaan gara-gara kebijakan presiden.

Jadi misalnya kamu yang sedang di usia 25 atau 30an, dan merasa hidupmu begitu-gitu aja, maka mungkin kamu perlu ngubah gaya hidupmu. Biasanya gaya hidup orang akan berubah kalau udah punya anak, anaknya nambah gede, kerjaan nambah, sakitnya nambah, atau mungkin tiba-tiba bokek. Saya gak doain yang jelek-jelek sih, tapi perlu diwaspadai bahwa risiko itu selalu ada, iya kan? :(.

Dan sebenernya saya lagi ngerasa kayak gitu sih. Lately sedang merasa bahwa, kalau gaya hidup saya gini-gini aja, mungkin saya nanti di usia 40an juga agak begini juga. Yang mana menurut saya agak gak baik juga buat saya dan keluarga.

Jadi mulai deh saya berbenah-benah.

Salah satu yang saya benahi adalah sosial, ritme kerja, atur ulang proioritas dan ada beberapa hal lain lagi sih. Yang tidak saya duga adalah perubahan kebiasaan ini ternyata bikin saya kehilangan sesuatu yang berharga. Saya gak bisa bilang itu apa, cuma saya gak ngira bakalan ke arah sana efeknya. Di luar perhitungan saya sih, hehe.

Tapi ya sudahlah. Saya ambil risikonya. Pelajaran penting banget ini buat saya bahwa kadang kamu gak bisa nyeimbangin semua tuntutan atau kewajiban yang kamu emban. Memang harus ada prioritasnya dan pastikan prioritasmu itu penting.

So, yeah. Segitu dulu deh.

Nanti saya cerita-cerita lagi.