Pengisi Daya

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa mencintaimu ini sebenarnya urusan mudah.  Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap berada d...

Things You Do When Your Partner is Not Around

Pagi itu dimulai dengan saya, mama dan Dek Sam bersiap menuju ke Surabaya untuk sebuah acara keluarga. Sengaja pilih berangkat pagi agar bisa lama ketemu saudara dan pulangnya ga kemaleman. Sekitar jam 06.30 kami sudah di jalan menuju Surabaya setelah menyempatkan sarapan di Janur Kuning, Lawang.

Di mobil, saya yang masih ngantuk karena nemenin Dek Sam begadang, memilih untuk tidur sambil mendengarkan iPod. Ini adalah kebiasaan baru sejak menikah dengan bapake Dek Sam. Kalau lagi nyetir sehari-hari, bapake Dek Sam ini sukanya dengerin lagu-lagu dari CD atau flashdisk. Kalau untuk keluar kota, Ripcu lebih suka dengerin iPod. Karena kalau dengerin CD kadang sering males nggantinya :D.

Waktu dengerin iPod itu saya juga baru nyadar kalau di tengah masa sakitnya, Ripcu masih sempat untuk mengupdate lagu-lagu di iPodnya. Dulu sebelum kondisinya makin parah, seingat saya terakhir kali kami dengerin iPod, lagu-lagunya masih jaman kami pacaran. Kemarin, lagu-lagunya sudah lumayan update. Setidaknya sudah ada L'alphalpha yang baru, Polka Wars, Pandai Besi, Taylor Swift album baru, dan lain-lain.

Pertanyaannya adalah... kapan ya ngupdatenya? Padahal kan sejak ketauan sakit itu kami selalu sama-sama. Kok aku gak tau sih. Ripcu juga udah jarang megang komputer, walaupun sempat juga maen GTA V sampe bela-belain beli yang ori. Ah entahlah.

Dulu saya pernah bilang ke Ripcu kalau koleksi lagu di iPodnya kadang absurd. Selalu ada lagu yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Seperti album musikalisasi puisi yang isinya ada Cornelia Agatha, Endah N Rhesa, Nino dan Raisa. Ripcu memang kadang suka baca-baca puisi, but musikalisasi puisi is another thing.

Bahkan setelah tiada pun Ripcu masih bisa ngasih tau saya hal yang baru... :D.

Oh dan satu lagi, iPodnya juga ngeshuffle lagu Radiohead, band kesukaannya Ripcu banget. Dan saya kan susah paham sama musiknya Thom Yorke cs ini.. tapi kemarin saya ternyata bisa juga menikmati lagu-lagu Radiohead. I don't know... kemarin rasanya enak aja gitu Radioheadnya. Saya bahkan survive mendengarkan dua album Radiohead withput complaining. Apa karena saya ngantuk ya? :p.

Apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan adalah... Have you ever realized that when you're partner isn't around you'll be more like them?. Mendengarkan lagu kesukaannya, melakukan apa yang biasanya dia lakukan, bersikap seperti dia biasanya?.

Kenapa bisa gitu ya?.

Lobster, Laugh and Love. Life.

There are many ways to keep yourself sane. Kalau saya salah satunya adalah ngumpul bareng temen-temen. Apakah nantinya kami akan berbagi cerita sedih atau bahagia, yang penting ngumpul dulu. Jadi kalo ada ajakan ngumpul-ngumpul gitu biasanya saya usahakan untuk bisa datang. Seperti acara ngumpul-ngumpul bareng temen-temen BloggerNgalam Minggu malam kemarin. Gak cuma ngumpul, kali ini kami sekalian nyobain warung lobster baru di Malang, namanya Angry Kitchen.

Seperti biasa, sambil nunggu semua personel ngumpul, kami semua ngobrol haha-hihi. Mulai dari update gosip kabar masing-masing, lalu mulailah becanda soal macem-macem. Perlukah saya cerita kalau kami juga baru ngoprek Snapchat untuk pertama kalinya? Haha.. Ya begitulah. Itulah yang terjadi kalau kamu ngumpul sama temen-temen. Pasti ada aja hal-hal bodoh yang dilakukan.

Oh, soal lobsternya.. di Angry Kitchen ada pilihan lobster tawar dan laut. Trus ada pilihan ukuran juga mau yang Biggest (300 gr), Friendship (500 gr), Family (1000 gr). Karena kami menjunjung tinggi persahabatan, jadi kami pilih Friendship, dengan bumbu asam manis dan lada hitam.

Lobster Asam Manis -yang lada hitam ga sempat kefoto-

Rasanya oke sih. Karena lobster, sebagaimana sodara-sodaranya seperti udang, kepiting emang udah enak dari sononya. Sayangnya bumbunya kayak kurang meresap, kurang nendang dan kurang melimpah ruah aja gitu. Jadi kalo buat makan rame-rame, kami jadi rebutan bumbu. Hahahaa...

Bahagia menyambut lobster/IG: Angry_kitchen
See our happy faces? Awawawaw... Itu ada saya, Haqqi, Sheila, Mbak Dian, Bang Sandy, Ical, Mbak Neng, Athya, Inal dan Yaniko. Pokoknya klo urusan makan-makan kami insya Allah bahagia selalu lah. Saya harap kamu pun jangan sampai lupa untuk tetap bahagia dan sering tertawa.

See you at next lobster-and-laugh-date!

Setengah Folk di Folk Music Festival 2016

Malem Minggu kemarin saya mencoba nonton Folk Music Festival yang diadakan di Lembah Dieng. Memang sejak dengar kabar kalau acara ini bakal diadakan di Malang, saya langsung cari info tentang acara ini sebanyak-banyaknya. Acara skala nasional men!. After tastenya kudunya sih mirip-mirip nonton Soundrenaline di kotamu sendiri, hehehe... Asyik kan?.

Setelah nama-nama pengisi acara diumumkan, saya jadi mikir.. "lah kok artisnya banyak yang ga folk?". Coba simak rundown berikut ini:

IG: folkmusicfestival  

Yang genre folk ditaruh di awal-awal aja, hehee.. Setelah WSATCC itu yang folk palingan cuma Tigapagi sama mm... Liyana Fizi?. Entahlah. Serupa dengan Java Jazz yang pengisi acara hanya beberapa nama saja yang memang musisi jazz, saya pikir hal yang sama terjadi juga di Folk Music Festival ini. Bisa dimaklumi lah. Atau mungkin sekarang pertimbangan memilih pengisi acara sudah tidak terlalu perlu dikaitkan dengan konsep acara?. But it's okaaay..... Sebagai penyuka hiburan murah meriah, saya senang-senang saja bisa nonton Liyana Fizi, Danilla, Mocca dan Float, hanya dengan merogoh kocek Rp 40-50 ribu saja.

Lalu tibalah hari H. Seorang teman, @dewinthemorning, sudah mengingatkan saya sejak pagi untuk datang lebih awal, karena takutnya nanti susah masuk ke TKP. Ya sebenernya itu ide bagus sih. Tapi waktu itu saya belum bisa ninggal Dek Sam, jadi saya pikir saya berangkat agak maleman aja gpp deh.

Dan ternyata saya salah. Malam Minggu, saya sudah mulai kena macet dari perempatan Dieng Plaza. Mungkin juga karena bertepatan dengan gegap gempita Starbucks yang baru buka di Malang City Point di sekitaran Dieng. Itu baru di area jalan besar Dieng. Belum lagi di jalan masuk ke Lembah Dieng. Rata-rata mobil yang barengan saya adalah plat W, L, ada juga beberapa plat AB. Saya lupa kalau acara ini adalah skala nasional. Dan benar saja, sekitar 500 meter sebelum Lembah Dieng, sudah mulai berjajar parkiran mobil yang itu artinya parkirannya udah rame banget Cing!. Jajaran parkiran itu ternyata berlanjut sampai hampir gerbang masuk Villa Bukit Tidar. Setelah puter-puter 3 kali dan gak dapet parkir juga, saya akhirnya ngikut mobil-mobil di depan saya yang nekat aja parkir di depan rumah orang meskipun suasanaya gelap banget dan jauh dari pengawasan pak penjaga parkir.

Setelah dapat parkir, mas-mas yang parkir di depan saya tadi ternyata nungguin saya untuk masuk ke Lembah Dieng. Mereka adalah rombongan anak-anak Jakarta yang kuliah di Surabaya dan baru pertama kali ke Lembah Dieng demi menonton Liyana Fizi dan Danilla. Jadi ya sudah kita rame-rame jalan dari parkiran ke tkp. Di tengah jalan, mereka berkali-kali nanya, bener gak sih ini tempatnya... karena menurut mereka ini tempatnya sangat gak biasa untuk ukuran sebuah konser, hahaha. Bagi yang tidak tinggal di Malang dan belum mengenal Lembah Dieng, memang tempat ini agak apa ya.. butuh effort untuk masuk, apalagi kalau ngana parkirnya di luar seperti kami tadi. Harus jalan jauh, naik dan turun lembah, sama seperti namanya. Untungnya karena jalan rame-rame, jadi capeknya gak terlalu berasa.

Dan begitu kami dapat tempat duduk, saya harus mengoreksi kalimat saya barusan. Ngos-ngosan bok!. Setelah duduk, saya rasanya pengen nunduk dan tiduran sambil ngatur nafas. Bahkan ketika rombongan Surabaya tadi nanya, "Ini siapa yang lagi maen?". Saya cuma jawab singkat "Ista". Lalu mereka kembali ngobrol dengan wajah agak bingung. Setelah ga terlalu ngos-ngosan baru saya jelaskan bahwa Ista adalah Christabel Annora, musisi Malang yang kebetulan baru saja merilis album beberapa hari lalu. Ternyata beberapa di antara mereka juga ada yang pernah nonton Ista di sebuah acara di Surabaya, cuma mereka lupa namanya.

Lalu setelahnya.. saya menikmati acara. Especially Danilla dan Float. Danilla ini menggemaskan sekali di atas panggung. Sementara Float.. Cukup memuaskan setelah mereka tampil mengecewakan setahun lalu.

Overall acaranya cukup memuaskan sih. I wish I came earlier, jadi bisa nonton AriReda, Silampukau, dan menyapa teman-teman yang bahkan saya ga ketemu saat bubaran. Next time kalau ada acara di Lembah Dieng lagi saya janji akan datang lebih awal demi lokasi parkiran yang ga bikin ngos-ngosan.

Sampai jumpa di gigs berikutnya!.